“HIJRAH”
HIJRAH
Paris tak berongga…
Tak ada celah bagi udara yang setia
Di stasiun kereta bawah tanah, kita dikalahkan karbon dioksida.Asmagh
Metromini, melaju keselatan,
Membawa buih-buih whisyky yang bertransmigrasi disana,,
Mereka lepaskan denyut dari nadi,
Mereka pisahkan lemak dan kalori
Kuku api dihinggapi sepi
Asap jemari terkunci di lemari
Marseille, kami mampir!
Suguhkanlah kopi dan gula dua butir
Selatan perancis jadi miring
Marseille sinting!
Di meja kami surut air laut, kerikil dua butir
Metromini terbenam keselatan
Matahari jadi enam
Ribuan belalang jatuh ke dalam malam
Menjadi payung di pelissane
Salon de provonce..!
Berteriaklah, “Beinvennue Indonesie”
puisi Izat_my friend
HIJRAH
Paris tak berongga…
Tak ada celah bagi udara yang setia
Di stasiun kereta bawah tanah, kita dikalahkan karbon dioksida.Asmagh
Metromini, melaju keselatan,
Membawa buih-buih whisyky yang bertransmigrasi disana,,
Mereka lepaskan denyut dari nadi,
Mereka pisahkan lemak dan kalori
Kuku api dihinggapi sepi
Asap jemari terkunci di lemari
Marseille, kami mampir!
Suguhkanlah kopi dan gula dua butir
Selatan perancis jadi miring
Marseille sinting!
Di meja kami surut air laut, kerikil dua butir
Metromini terbenam keselatan
Matahari jadi enam
Ribuan belalang jatuh ke dalam malam
Menjadi payung di pelissane
Salon de provonce..!
Berteriaklah, “Beinvennue Indonesie”
puisi Izat_my friend
No comments:
Post a Comment