Apr 26, 2009

DMS MPM al-Iqra featuring BKM UPIM Untad

PALU- Mahasiswi yang tergabung dalam Bidang Kemuslimahan Mahasiswa Pencinta Mushalah (MPM) al-Iqra Fakultas Ekonomi (Fekon) Untad berkolaborasi dengan Departemen Kemuslimahan Lembaga Dakwah Kampus Unit Pengkajian Islam Mahasiswa (Depkem LDK UPIM) Untad, dalam penyelenggaraan Daurah Mar’atus Sholihah (DMS) yang berarti Pelatihan Wanita Sholihah, Sabtu (25/4) kemarin lusa. Kegiatan DMS yang dikoordinatori oleh Putri Aisiyah (MPM Fekon) berkolaborasi dengan Bengkel Kreatif Mahasiswa (BKM) yang dicetus oleh St. Rahmawaty Labolo (Koordinator Depkem UPIM) tersebut, sukses digelar di Gedung Auditotrium Untad.
Daurah ini digelar untuk menjalin ukhuwah (kerukunan) di antara muslimah (wanita muslim, red) di Kota Palu khususnya di Untad, agar menyatukan halaqah atau pemahaman ajaran Islam yang berbeda, dan menciptakan suasana dakwah sebagai obliged job atau tugas wajib bagi setiap muslim-muslimah. Berdasarkan laporan ketua panitia pelaksana, Astuti Lasudju, pelatihan ini terlaksana berkat bantuan fasilitas moral dan moril dari pihak Untad, LDK UPIM dan dari MPM al-Iqra Fekon sendiri.

Putri yang mendapat kesempatan pertama memberi sambutan, ia sangat berharap kegiatan DMS tersebut dapat digelar kembali di lain kesempatan.
“Saya sebagai koordinator Bidang Kemuslimahan sangat berharap kegiatan daurah seperti ini dapat dilaksanakan oleh MPM-MPM lain dan tidak akan berhenti sampai di sini saja, seperti tema kita pada kali ini yaitu ‘Dakwah Kita Belum Selesai, Wahai Saudariku’,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Rahmawaty, kemudian ia mengungkapkan bahwa setiap muslimah harus mengenal siapa dirinya serta potensi apa yang dimilikinya. Sehingga seorang muslimah itu, mampu mengembangkan dan memanfaatkan setiap bakat dan kelebihan yang ada dalam dirinya.

“Teman-teman mungkin ingin seperti Ibu Kartini, mungkin ingin menjadi wanita cerdas seperti Aisyah ra., atau seperti Asma Nadia yang tidak hanya sukses sebagai entrepreneur tetapi juga sebagai seorang penulis handal. Ini adalah wanita-wanita sukses yang patut kita teladani bersama!” jelas mahasiswi yang akrab dipanggil Ama ini.

DMS featuring BKM ini menghadirkan tiga (3) orang ustadzah sebagai penyaji materi. Andi Sukmawati SE, menyajikan halaqah tentang Konsep Diri Muslimah, Hj Rahmawati Latief M Soc Sc, membawakan halaqah Problematika Muslimah dan Solusinya, terakhir halaqah tentang Muslimah Bebas Finansial yang disajikan oleh Aini Firdaus SIP. Ketiga ustadzah tersebut begitu aktif, eksploratif dan persuasif dalam menyampaikan pesan moral, serta segala sesuatu yang mereka ketahui mengenai problematika muslimah atau keakhwatan (kewanitaan, red), kepada para peserta.

Sukma mencoba memberikan gambaran kepada peserta, bagaimana sosok seorang muslimah yang baik, sholihah, dan mampu berdakwah sesuai koridor yang ditetapkan Islam, di dalam al-Qur’an dan Hadist.

Dewasa ini, begitu banyak problematika muslimah yang muncul ke permukaan. Menurut Rahmawati, problematika tersebut dapat digolongkan ke dalam lima (5) dimensi yaitu, dimensi aqidah, dimensi ibadah, dimensi fikrah, dimensi akhlak dan dimensi berjama’ah.
“Seluruh problem tersebut, insya Allah dapat dituntaskan dengan sikap diri kita untuk selalu rilah (memperbaiki) diri, seperti istiqomah yaitu konsisten terhadap Allah, tegar di atas Al-Quran dan Assunnah, selalu menganggap ujian adalah sunnatullah (QS. 29: 2-3), mencari solusi ujian dari Allah QS. 2: 286, 2: 45-46, 12: 87, 3: 173), serta mencoba konsisten dengan tarbiyah dan dakwah!” ungkap ustadzah yang hebat beretorika ini.



Halaqah yang membuat muslimah mampu mengelola keuangan dengan baik, disampaikan oleh Aini secara gamblang. Ia memberikan tips jitu dalam mengelola keuangan, yang pertama yaitu membuat perencanaan keuangan, membuat klasifikasi antara kewajiban, kebutuhan dan keinginan, serta disiplin dengan rencana yang telah kita buat tersebut.
Menurut Aini, materi yang disampaikannya begitu penting untuk diketahui seluruh muslim-muslimah.
“Sebab, llmu mengenai hal ini tidak di ajarkan di sekolah, sementara hampir setiap muslimah adalah calon manager rumah tangga, kemudian keberhasilan kita dalam manajemen keuangan saat ini akan mendukung keberhasilan kehidupan kita di masa yang akan datang!” ungkapnya begitu meyakinkan.

Pada pelatihan kali ini, terlihat cukup banyak peminatnya. Hal ini dibuktikan dalam daftar hadir panitia pelaksana, acara ini dihadiri oleh 52 peserta yang terdiri dari mahasiswi Untad, serta dari Universitas Swasta lainnya. Ditambah lagi, ada kurang lebih 20 orang mahasiswi yang tergabung dalam kepanitiaan acara, sehingga memadati ruangan belakang auditorium yang disediakan. Asyiknya lagi, daurah ini diselingi kegiatan bazar pernak-pernik dan buku-buku kemuslimahan.


Ada satu pesan moral yang begitu penting untuk direnungi oleh seorang muslimah melalui pelatihan yang diselenggarakan selama kurang lebih enam jam ini yaitu, berusaha lah mengenali jati diri, bakat dan potensi diri kita untuk menjadi muslimah yang unggul. Bagaimana kita memenuhinya? Tentu saja dengan menentukan visi dan misi kita secara jelas, sehingga menjadi pribadi yang unggul di bidang akademik, organisasi, maupun sukses membantu dan berbakti kepada orangtua kita. (Yuli_Supel)

Iseng Dulu, Ah....!!!

Ternyata, ngusilin orang itu membutuhkan trik yang tepat, lho! Ibarat kue, proses pengerjaannya harus dilakukan dengan pas, supaya nggak terlalu garing tapi juga nggak kelewatan. Meskipun April Mop sudah lewat, kan masih ada di tahun-tahun mendatang! Yuk, kita usilin teman terdekat! Simak nih, ide-ide seru dari sobat-sobat Tim Supel. Kalau sudah jago, kita juga bisa bikin sendiri kok. Tapi ngat, ajang iseng-iseng di sini gak boleh kelewatan, alias hanya untuk membuat surprise buat teman-teman kita. So’ hidup kita gak bakal mati gaya, or anti mati gaya! (Yuli_Supel)


Tingkat Kesulitan: Biasa
Pada level ini, pilih cara ngerjain yang simple aja. Walaupun demikian, topiknya harus pas biar niat usil kita bisa berjalan sukses. Misalnya:




  • Kita pasti tahu dong siapa gebetan terbaru sahabat? Nah, coba pinjam HP adik atau mama, atau bisa juga beli nomor baru, lalu SMS sahabat kita itu. Pura-puranya kita adalah gebetan yang meng-SMS dia langsung. Dimulai dengan SMS simple, seperti: “Sedang apa”, “Seharian ngapain aja?”, dll. Di SMS terakhir, bilang, “Eh, boleh gue telepon nggak?” Sudah pasti sahabat kita tuh membolehkan. Langsung dech, telepon dengan suara asli kita.Begitu telepon diangkat, langsung katakana, “Yah, kena dech!”. (Athitah Pratiwi, Mahasiswi F. Kedokteran Untad)


  • Kerjain teman dengan bilang kalau dia dipanggil guru. Pilih teman yang memang takut atau bermasalah sama guru tersebut. Misalnya, si Icha paling deg-degan sama pelajaran Fisika. Pagi hari pas dia sampai di kelas, bilang padanya, “Kayaknya tadi lo dicari Bu Fisika, deh. Coba lo ke ruang guru, tuh!”. Pasti Icha bakal panik, dan mau nggak mau harus mendatangi guru itu. Tapi tenang saja, toh Bu Fisikanya nggak memanggil dia, artinya nggak ada apa-apa, kan? (Marlina, Siswi SMAN 5 Palu)


  • Biasanya, cewek-cewek pasti geli sama mainan seperti cicak atau kecoa bohongan. Triknya, pura-pura pindah duduk ke sebelah dia saat jam pergantian pelajaran. Lalu, mendadak kasih binatang bohongan itu ke hadapannya. Wah, pasti teman kita itu bakal menjerit habis-habisan! Kalau buat cowok, oleskan balsam di pinggir mejanya saat dia keluar kelas. Begitu dia kembali ke mejanya, perlahan dia bakal merasa panas karena balsam itu. He.. he..he… (Dhidi, Siswa SMPN 15 Palu)

Tingkat Kesulitan: Medium
Di tingkat medium ini, kita butuh usaha ekstra supaya berhasil. Walaupun nggak terlalu susah, tapi kita perlu menyiapkan strategi khusus. Contohnya, kalau kita iseng lewat telepon, kita harus siap bila sewaktu-waktu ditanya sama si target, jangan sampai terdiam.




  • Pagi-pagi SMS teman kita, bilang kalau hari ini ada ulangan Bahasa Inggris. Kalau dia panik, biarkan saja, kalau perlu bilang kalau kita juga baru tahu semalam. Kalau dia malah sebal karena kita nggak langsung kasih tahu, cukup bilang kalau kita lupa. Oh iya, kita juga harus kompakan dengan beberapa teman yang mungkin akan ditelepon oleh teman kita ini, supaya jawabannya sama. Sesampainya di sekolah, dia akan tahu yang sebenarnya. (Ryan, SMPN 19 Palu)


  • Saat ganti pakaian setelah jam olahraga, kompakan dengan teman-teman cewek supaya kali ini cewek yang dapat giliran ganti baju lebih dulu di kelas. Sebelum cowok-cowok masuk, saling tukarkan celana seragam para cowok yang ada di atas meja mereka. Misalnya celana si A ditukar dengan si B. Yang pasti, kita harus ingat tiap celana itu ditukar dengan punya siapa, jadi setelah puas usil kita bisa mengaku! (Mega, Mahasiswi Untad Palu)


  • Kerjain teman atau adik kita dengan menelepon mereka dari suatu nomor, mengaku dari pihak sekolah. Latih dulu suara ita supaya terdengar lebih dewasa. Saat menelepon, pura-pura bilang bahwa kita adalah guru A di sekolahnya, mau minta nomor telepon orang tua teman atau di adik, dengan alas an mereka sering dating terlambat atau terlalu ribut di kelas. Kita harus tahan ketawa dan berakting seakan ini masalah serius. Dijamin korban kita deg-degan banget. (Ratna, Siswi SMAN 1 Palu)

Tingkat Kesulitan: Berat
Pasti pernah dong, nonton reality show Punk’d di MTV? Di sana, Ashton Kutcher terlihat lihai banget ngerjain korban-korbannya. Sama seperti Ashton, pada tingkat tersulit ini kita nggak bisa bekerja sendirian. Kita harus bekerja sama dengan teman-teman lain untuk ngusilin si target. Selain itu, skenario dan strategi yang dilakukan juga harus matang!




  • Sebelumnya, kompakan dulu dengan beberapa tema. Skenarionya, kita mau membuat korban kita, si A, deg-degan karena dituduh mengatakan sesuatu yang nggak dia lakukan. Eksekusinya, suruh teman kita si B buat ngomong sama dia, contohnya, “Eh, gue denger si X, lo ngomongin cowok gue jelek ya?” Si A pasti akan bingung karena nggak merasa. Ujungnya dia akan curhat dengan kita atau teman lain soal itu. Saat dia cerita, jawab saja, “gue juga denger begitu. Kok lo tega sih, ngomongin pacar teman sendiri?” Nah, dijamin bakal panic berat deh teman kita! (Indah, Mahasiswi Fekon Untad Palu)


  • Buatkan teman kita account Facebook atau Friendster “gadungan”. Bakal lucu kalau teman kita ini memang belum punya account sendiri. Masukkan fotonya yang lucu dan juga data dirinya, biar semua orang piker itu betul-betul miliknya. Orang-orang yang terlibat harus solid, biar nggak ketahuan. Tapi isinya jangan disalahgunakanya, karena ini kan hanya buat lucu-lucuan. (Yuni, Mahasiswi Poltekes Palu)


  • Coba ikutsertakan teman kita dalam sebuah reality show. Pilih acara yang memang berkonsep ngerjain orang. Biasanya, reality show punya konsep yang lebih matang dan penyelesaiannya pun oke, sehingga kita tinggal melihat bagaimana ekspresi teman kita saat dikerjain. Siap-siap ya, mungkin bakal ada yang ngmbek setelah acaranya selesai! Hehehe…. Sayang reality show cuma ada di kota-kota besar. (Dimaz, Mahasiswa untad Palu)

Send Your Message To My EmaiL....

Your Name :
Your Email :
Subject :
Message :
Image (case-sensitive):