Sep 8, 2008

Cidahaku, dimana kau?

Takdir mungkin t'lah memisahkan kita dalam jarak, ruang, dan waktu. Cinta yang kupendam, tak sempat kunyatakan padamu sampai kaupun telah pergi meninggalkan sejuta tanya dalam hatiku apakah kau juga mencintaiku?
Waktu memutar berlalu begitu cepat, dalam sekejap mata semua tentang kita terhapus jejakmu yang meningalkan mimpi- mimpiku dalam hitungan detik. Sungguh kaulah tempatku mencintai, hanya saja rasa ini kunikmati dalam kesendirian dan kesunyian hatiku, aku masih disini menunggumu. Dalam hatiku selalu bertanya apakah kau tercipta untukku? Sementara aku bukanlah pilihan hatimu. Mungkin aku hayalah manusia bodoh yang berharap cinta yang tak pasti darimu. Demi waktu yang bergulir, aku ingin kembali seperti yang dulu sebelum aku mencintaimu. Mungkin nanti kau akan mengerti apa yang membebaniku selama ini. Kasih kumohon cobalah mengerti, jangan kau tingalkan aku agar cinta ini tak pupus dan terbang bersama angin, jangan tinggalkan aku. Tapi jika itu yang terbaik, tinggalkan aku sejauh mungkin. Seandainya kehadiranmu membuatku semakin terluka, aku rela dengan semua itu. Kini ku katakana saja, rinduku tak bisa tertahankan. Karena kaulah satu- satunya yang bisa menemani sejuta khayalku dan mengisi tempat terindah di hatiku.
Tak cukup kata untuk mengungkapkan seberapa cintanya aku padamu hanya suara hatiku yang terus berbisik memanggil namamu, namun pasti kau te dengar. Maka dari itu bila kau tak di sampingku aku selalu merasa resah dan gelisah. Tak cukupkah kau buat aku begini dan haruskah ku mati karena cinta yang kau berikan padaku itu hanyalah semu dan setengah hati?
Jika memang kau menginginkan aku mati, biarlah aku mati. Karena waktu yang tepat untuk berpisah adalah kematianku atau salah satu di antara kita. Bagaimana mestinya kisah ini harus ku akhiri seandainya aku masih saja mencintaimu?
Semua semu yang kau berikan, hanya sesaat saja memori indah itu lenyap tertelan waktu, aku hanya terus berharap untuk suatu nanti ketulusan hati ini mencintaimu dapat terbalaskan walau semua harus ku lalui dengan air mata dan pengorbanan. Coba dengar ku berbisik rintih pilu terbawa luka karena mencintai tanpa di cintai, "cinta yang tersimpan hanya dalam hati" saja takkan mampu terungkap karena kau semakin jauh melangkah meninggalkan aku dan sejuta harapan yang tersimpan dalam khayalan tingkat tinggi yang aku ciptakan sendiri dan akhirnya semua terjadi juga apa yang ku takutkan selama ini terjadi dan menimpa hidup yang kian membawaku merasakan perih tak terlukiskan.
Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku selalu memujamu di sela- sela kesedihan dan di balik semua luka, biarlah kau tak mau tahu tentang apa yang kurasa selama ini karena ku yakin ketulusan dan cinta sejati yang akan menjawabnya dan akan bertahan hingga ujung waktu.
@! $e'/ tim SuPel

No comments:

Send Your Message To My EmaiL....

Your Name :
Your Email :
Subject :
Message :
Image (case-sensitive):