Sep 11, 2008

MARAh lagi, maRah la9i….*_*

“Pernah nggak, sebal sama orang tapi nggak bisa marah ke dia? Apa memang kamu tipe orang yang hobinya marah? Wah, marah itu perlu dikeluarkan juga sekali-kali. Supaya kamu lebih lega dan nggak stress lagi…. Tapi mengapa tak mencoba cara menghindarinya atau ninggalin energi negatif ini?”

MARAH itu adalah energi negatif. Dan yang namanya energi negatif nggak baik disimpan terus. Harus dikeluarkan supaya jadi segar lagi. Tapi kalau kamu kesal dengan seseorang, siapa bilang nggak boleh marah? Boleh lagi…. Sekali dua kali mungkin kamu akan menahan emosi, tapi kalau sudah keseringgan, kan’ nggak baik juga.
Semua orang berhak marah, semua orang boleh ngeluarin emosinya. Tapi memang sih’ ada sebagian orang yang nggak bisa ngeluarin energi negatifnya. Dipendam terus sampai bikin stress. Wah, malah bahaya, tuh!
Sahabat Supel, sifat gampang marah ternyata bisa diubah. Kalau kamu-kamu suka marah-marah atau malah punya hobi marah mulu’. Semoga saja cara dibawah ini dapat membantu kamu-kamu untuk meredamkan marah.
Rajin berolahraga secara teratur dapat mengurangi stres dan memperbaiki suasana hati, sehingga bisa mengatasi naik turunnya emosi. Efektif untuk mengatasi sifat mudah marah.
Tanyakan pada diri sendiri apakah dengan marah-marah akan bermanfaat juga buat orang-orang di sekitar kita. Misalnya, tanyakan “Apakah saya dapat mengontrol situasi ini? Dapatkah saya mengubahnya menjadi lebih baik dengan marah-marah?”
Atasi ketegangan dengan mengambil beberapa napas dalam dan membuat otot-otot rileks. Bisa juga dengan mendengarkan musik lembut atau memvisualkan diri sendiri tengah berlibur di tempat favorit.
Periksa lagi bagaimana cara kita berkomunikasi dengan orang lain. Banyak situasi yang menyulut kemarahan melibatkan orang lain. Saat diskusi menjadi panas dan membuat marah, hitung sampai sepuluh sebelum bicara. Ambil napas terlebih dahulu. Dengarkan lawan bicara secara seksama.
Cari alternatif, apakah kita hanya marah-marah pada situasi tertentu? Selama beberapa minggu, buat catatan kapan dan di mana Kita biasa marah-marah. Kemudian lihat apakah ada kecenderungan tertentu yang memicu kemarahan.
Saat marah mulai datang berwudlulah, sehingga muka kelihatan segar kembali. (Tentunya bagi umat muslim yacH!)
Salah satu hal yang sering membuat energi kita terkuras adalah timbulnya rasa ketersinggungan diri. Munculnya perasaan ini, sering disebabkan oleh ketidaktahanan kita terhadap sikap orang lain. Ketika tersinggung, minimal kita akan sibuk membela diri dan selanjutnya akan memikirkan kejelekan orang lain. Hal yang paling membahayakan dari ketersinggungan adalah habisnya amal kita. Efek yang biasa ditimbulkan oleh rasa tersinggung adalah kemarahan. Jika kita marah, kata-kata jadi tidak terkendali, stress meningkat, dan lainnya. Karena itu, kegigihan kita untuk tidak tersinggung menjadi suatu keharusan. Ketersinggungan seseorang biasanya timbul karena menilai dirinya lebih dari kenyataan, merasa pintar, berjasa, saleh, tampan, dan merasa sukses.
Setiap kali kita menilai diri lebih dari kenyataan, maka bila ada yang menilai kita kurang sedikit saja akan langsung tersinggung. Peluang tersinggung akan terbuka jika kita salah dalam menilai diri sendiri. Karena itu, ada sesuatu yang harus kita perbaiki, yaitu proporsional menilai diri. Teknik pertama agar kita tidak mudah tersinggung, adalah tidak menilai lebih kepada diri kita. Misalnya, jangan banyak mengingat-ingat bahwa saya telah berjasa, saya seorang guru, saya seorang pemimpin, saya ini orang yang sudah berbuat. Karena semakin banyak kita mengaku-ngaku tentang diri kita, akan membuat kita makin tersinggung. Oke dech friend….
Sekarang meT nyoba, yacH…! Kalo ada yang kurang enak di hati kamu, yacH nggak usah diikuti. Khan ini just sekedar saran dari tim suPeL buat kamu-kamu….c u bye…(Yuliana Sari/TIM SuPel)


Sumber Foto : www.google.com



No comments:

Send Your Message To My EmaiL....

Your Name :
Your Email :
Subject :
Message :
Image (case-sensitive):