Aug 8, 2009

Keamanan Poso Mensukseskan TLDK se Sulawesi A 2009

POSO- Perwakilan kader-kader aktivis dakwah dari berbagai universitas yang termasuk dalam wilayah Sulawesi A yakni Sulut, Sulteng dan Gorontalo, berhasil dipertemukan dalam Temu Lembaga Dakwah Kampus (TLDK) 2009 oleh kerjasama antara Pusat Komunikasi Daerah (Puskomda) Sulawesi A dengan Lembaga Dakwah Kampus Forum Kajian Mahasiswa Muslim Universitas Sintuwu Maroso (LDKFKM2 UNSIMAR) Poso, di Gedung Mess PGRI Poso (31/7).
TLDK tersebut berlangsung selama tiga hari-dua malam, dengan agenda padat dan cukup efektif yang telah dirancang oleh panitia. Seluruh peserta ikhwan (laki-laki) difasilitasi empat penginapan di Losmen Alugoro dan peserta akhwat-nya (perempuan) menginap langsung di penginapan puteri Gd. Mess PGRI Poso.

Pada hari pertama, acara dihadiri oleh Kepala Rektor UNSIMAR Poso, Lefrand Mango SE MSi dan Wakil Bupati Poso, Abdul Muthalib Rimi SH MH yang memberikan sambutan begitu hangat. Seorang perwakilan dari Puskomda Taslim HR Sulu bersama kedua petinggi tersebut, menjadi pembicara dalam Talk Show bertemakan “Jalin Kerjasama Eratkan Ukhuwah Menuju LDK yang Madani”. Meskipun temanya begitu meluas, diskusi tersebut lebih menitikberatkan pada masalah-masalah pembangunan LDK UNSIMAR Poso, serta melahirkan hasil-hasil pemecahannya, menurut pandangan ketiga pembicara tersebut.
Dalam sambutannya, Lefrand sangat mendukung kegiatan-kegiatan yang diajukan oleh LDK di kampusnya tersebut.
“Tidak hanya anggaran LDK, lembaga-lembaga lainnya pun telah terorganisir dalam anggaran kemahasiswaan di UNSIMAR poso. Saya begitu men-support semua kegiatan kemahasiswaan, yang penting dilaksanakan dengan penuh ketertiban. Sebab keukhuwahan (kerukunan, red) bukan suatu teori belaka, namun suatu hal yang harus dipraktikan. Saya memiliki keluarga besar. Meskipun saya beragama Kristen, namun sudah terbiasa hidup rukun bersama dengan keluarga lainnya yang beragama Islam,” ungkapnya.

Menurutnya pula, perbedaan agama, suku, budaya, psikologi dan perbedaan-perbedaan lain yang dimiliki setiap manusia, telah ditakdirkan oleh Tuhan YME. Keukhuwahan tidak akan ada, tanpa adanya perbedaan-perbedaan tersebut. Namun bila ada perbedaan, perlu dibangunnya ukhuwah atau persaudaraan untuk mencapai kesamaan visi-misi bersama ke depan, di dalam membentuk LDK yang madani.

Rektor yang penuh wibawa tersebut juga mengakui bahwa, TLDK kali ini sebagai wadah promosi di hadapan para mahasiswa. Ia menjamin bahwa Poso sekarang dalam keadaan aman dan tenteram. Salah besar, bila masyarakat Indonesia masih menganggap bahwa Poso masih dalam keadaan meresahkan.

Lain halnya dengan sambutan yang diutarakan oleh Muthalib, beliau sangat berharap agar setiap peserta dapat mengikuti kegiatan dengan penuh sunguh-sungguh, keakraban dan penuh kekeluargaan.
“Manfaatkan lah TLDK kali ini sebagai wadah pengembang dakwah dan silaturahmi di antara mahasiswa. Selaku mahasiswa harus memiliki semangat untuk melanjutkan tongkat estafet pembangunan bangsa. Di antaranya menjalin kerukunan, menunjukkan komunikasi-komunikasi intelektual dan menggali pengetahuan yang mendalam,” tegasnya.
Di hari yang sama pula, tiga orang ustadz menyampaikan pencerahan Islam kepada para kader LDK. Ahmad Suhardi SPdI mengungkapkan Urgensi Dakwah Kampus itu sendiri, sedangkan Jalan Cinta Para Pejuang dibawakan oleh sepasang kekasih (suami-istri, red) Moh Wahyudi ST dan Dwi Arie Juliany SSos.

Ahmad begitu hebat dengan retorika gaya dan bahasanya dalam menyampaikan polemik yang dialami umat Islam pada saat ini. Sehingga, tidak membuat para peserta menjadi bosan untuk mendengarkan setiap untaian kata-katanya.
“Dakwah memotivasi diri kita untuk berbicara dengan benar. Meskipun kita belum mampu mengamalkannya dan hanya mampu menyerukannya kepada orang lain, asalkan pada akhirnya memotivasi diri kita untuk dapat mengamalkannya pula. Sehingga perkataan akan sejalan dengan perbuatan kita,” tuturnya.

Dilanjutkan dengan keromantisan dari sepasang pembicara, dari keduanya dapat mencerminkan bahwa, betapa indahnya cinta bagi para pejuangnya. Kedua pembicara tersebut memaparkan hasil bedah buku berjudul “Jalan Cinta Para Pejuang” dan sejuta pengorbanan cinta mereka. Meskipun begitu banyak puisi-puisi cinta yang romantis, cinta yang penuh kelembutan, serta indahnya rasa penyakit “merah-jambu” ini, menurut Wahyudi dan Juliany, kita jangan sampai terlena dan diperbudak oleh nafsu cinta.

Di hari kedua, agenda ta’aruf atau perkenalan dilakukan antara para panitia dan para kader aktivis dakwah, secara satu per satu. Sehingga dapat saling mengenal di antara para kader LDK yang berjumlah 70 lebih tersebut. Hanya ada 11 LDK yang dapat hadir, dari 14 LDK yang tercatat pada arsip Puskomda, yaitu perwakilan dari Universitas Politeknik Manado, Universitas Tadulako (UNTAD) Palu, Universitas Muhammadiyah (UNISMUH) Luwuk, UNSIMAR Poso sebagai tuan rumah, Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Universitas Gorontalo (UG), dan universitas swasta yang tergabung dalam wilayah Sulawesi A.

Sedangkan dari Palu, LDK Unit Pengkajian Islam Mahasiswa (UPIM) UNTAD menjadi koordinator dari beberapa LDK yang ada pada setiap fakultas yang ada di UNTAD sendiri, serta LDK dari beberapa universitas lain, seperti LDK Jundullah dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Palu dan LDK as-Syifa dari Sekolah Tinggi Farmasi (STIFA) Palu.
Wadah terbaik yang dapat menyatukan aspirasi LDK, tidak lepas dari peranan Puskomda Sulawesi A. Puskomda (Pusat Komunikasi Daerah) merupakan pusat komunikasi antara lembaga kampus yang dibawahinya (di bawah terotorialnya), yang merupakan perpanjangan tangan dari (Pusat Komunikasi Nasional) Puskomnas dan Badan Pusat Komunikasi Nasional (BP Puskomnas).

“Ruang lingkup Puskomda yakni mendampingi LDK yang ada di wilayah teritorialnya, pertama untuk menyampaikan informasi-informasi yang didapat dari puskomnas, untuk mensinergikan dan menyatukan visi-misi, langkah-langkah LDK dan cara kerja kita, agar sama dengan yang ada di pusat” jelas Fathurrachman A Usman, yang merupakan Koordinator Bidang Kajian ke-LDK-an di Puskomda.

Puskomda juga hanya merupakan sebatas pusat komunikasi daerah saja, bukan penyedia material dan dana bagi LDK di bawah naungannya. Tiga poin penting fungsi Puskomda yaitu sebagai pusat media komunikasi, mendampingi dan melaporkan kondisi tiap-tiap LDK.
Penutupan acara dan kegiatan rihlah (rekreasi, red) menjadi agenda terakhir yang difasilitasi oleh panitia pelaksana di hari terakhir. Meskipun cukup jauhnya letak Air Terjun Kilo dari pusat Kota Poso dengan menggunakan angkutan umum, namun keindahan dan ketakjuban air terjunnya mampu melenyapkan kelelahan yang dirasakan oleh setiap peserta LDK. Kebersamaan dan kesedihan untuk saling berpisah di antara peserta pun makin terasa.

Menurut Ketua Panitia, Tuti Utami yang tercatat sebagai mahasiswi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di UNSIMAR Poso, tujuan diadakannya TLDK ini, selain menjalin kerjasama dan menguatkan ukhuwah di antara LDK, diharapkan mampu memunculkan solusi-solusi dari setiap masalah yang ada di LDK masing-masing dalam agenda Brain Storming dan simposium. Sehingga, setiap LDK akan membawa rekomendasi hasil simposium tersebut untuk di-follow up di daerah masing-masing.
“Pihak Rektorat UNSIMAR Poso merupakan pihak yang memberikan sumbangsih terbesar untuk terciptanya kegiatan TLDK tahun ini, serta adanya bantuan dari Puskomda dan instansi-instansi lainnya yang begitu berarti” tutupnya. (Yuli)

No comments:

Send Your Message To My EmaiL....

Your Name :
Your Email :
Subject :
Message :
Image (case-sensitive):